IndoProtest IndoProtest

From: "who indo" prodem@hotmail.com
Subject: SOLO LAUTAN API

Kronologi "Solo Lautan Api" Kamis 14 Mei dan Jum'at 15 Mei 1998

10.00 : Aksi keprihatinan untuk menghormati peristiwa Trisakti (6 orang Mahasiswa Trisakti ditembak oleh aparat keamanan Tanggal 12 Mei 1998) digelar di Kampus Universitas Muhamadiyah Surakarta - UMS Pabelan Kartasura yang berlangsung tertib dengan diikuti oleh ribuan Mahasiswa;

11.30 : Selepas do'a (Sholat Ghaib) dan orasi Mahasiwa mulai turun ke jalan menuju Jalan Raya Solo - Kartasura (Traffic light). Aparat yang bertugas memperingatkan mahasiwa agar tidak turun ke jalan dan jalan-jalan ke kampus diblokade oleh aparat keamanan;

11.40 : Aparat keamanan mulai menembakkan gas air mata kearah Mahasiwa peserta aksi, yang akhirnya menjadikan aksi pelemparan batu kearah aparat. Sehingga bentrokan tak terhindarkan;

11.45 : Sementara massa mulai berdatangan bergerombol disisi timur dan Barat Jalan yang diblokade oleh aparat keamanan, melihat aparat melakukan provokasi kepada Mahasiswa dengan gerakan tangan menyuruh maju kedepan. Mahasiswa terpancing oleh provokasi maju kedepan, aparat menyerang dengan tembakan peluru karet, ketapel dan gas air mata, sehingga korban mulai berjatuhan;

12.00 : Mahasiswa memakai seng sebagai pelindung dari tembakan, sambil maju kedepan dan mundur. Oleh karena Mahasiwa tersus diserang dengan tembakan, maka Mahasiswa mulai kocar-kacir dan korban mulai bergelimpangan, Berbeda dengan aksi di UNS Jum'at berdarah sebelumnya (8/5'98) dimana suara rentetan senapan terdengar, kali ini tembakan tidak terdengar keras tetapi tiba-tiba korban bergelimpangan;

12.10 : Dari saksi mata yang berada dibarisan belakang barisan pasukan keamanan, terlihat aparat sudah mengarahkan laras senapannya kearah Mahasiwa yang paling aktif. sehingga kemanapun geraknya laras mengarahnya;

12.15. : Sementara korban banyak berjatuhan di pihak mahasiswa akibat gas air mata yang kadarnya sangat keras dan terkena tembakan aparat. PMI dan KSR mulai mengevakuasi korban untuk mendapat perawatan darurat dan yang kristis dilarikan ke Rumah Sakit Islam dekat kampus tetapi dihambat oleh aparat keamanan;

12.20 : Massa disisi Barat dan Timur Jalan raya yang sudah lama mengamati tindakan aparat yang sangat represif dan tidak manusiawi ini mulai terbakar emosinya.

12.35 : Massa dihalau oleh aparat keamanan supaya pergi meninggalkan tempatnya, yang disisi Barat bergerak kearah Kartasura, sedangkan yang berada di sisi Timur bergerak kearah kota Solo. Sementara Mahasiwa UMS masih terlibat bentrok hingga pukul 16.00 dimana seorang Mahasiswa bernama Budi melakukan negosiasi agar aparat segera menarik pasukannya dan aksi diakhiri dan ini akhirnya juga memicu kekerasan baru karena tiba-tiba dari arah mahasiwa ada yang melempar kearah aparat sehingga Budi ditarik oleh barisan aparat dan ditembak serta dipukul dan dinjak-injak;

12.40 : Secara bersamaan massa yang jumlahnya ribuan orang di daerah Kleco mulai melakukan pelemparan kearah dealer mobil Timor dan Bimantara dan Toyota. Sebelumnya massa memerintahkan karyawannya untuk keluar dari Show Room, pos polisi kerten, dan kearah kota melalui Jl. Slamet Riyadi.

13.00 : Massa dari arah Barat tiba-tiba muncul kembali kali ini jumlahnya mencapai ribuan dan didepan Makorem sempat ditahan oleh aparat korem dibawah jembatan penyeberangan Kerten. Hujan mengguyur dan massa tidak bubar, dan bergerak kearah Timur (kota) dan Utara kearah Perumahan Jajar;

14.00 : Massa yang berada disisi jalan mulai turun kejalan-jalan dan bergabung dengan barisan massa dari Barat, sementara itu karena sebagian besar toko di Jl. Slamet Riyadi pecah, Massa yang jumlahnya ribuan ini mulai melakukan pembakaran dan penjarahan yang akhirnya berjalan serentak di seluruh kota Solo.

15.00 : Ratusan Toko, Departemen Store, Bank, Rumah Makan, Hotel, Diskotik, Dealer mobil dan sepeda motor, dibakar massa dan asap membumbung diseluruh penjuru kota Solo. Pada saat yang bersamaan Massa yang kearah Kartasura (Barat) juga mulai melakukan pelemparan dan pembakaran, mulai dealer mobil Timor dan bangunan mewah di sepanjang pinggir jalan kampus UMS hingga Kartasura dan jalan menuju Boyolali.

16.00 : Massa yang menyebar kearah Solo Baru juga mulai melakukan pelemparan dan pembakaran dimana-mana. Dealer mobil Gedung Bioskop Atrium yang paling mewah di Solo tak luput dari sasaran pembakaran. Disamping itu massa juga mulai membakar rumah Ketua DPR/MPR H. Harmoko di Pemukiman mewah di Solo Baru;

21.00 : Sampai pukul 21.00 Matahari Departemen Store Singosaren api masih terlihat membara sementara deretan pertokoan diseberangnya mulai membara;

Hari ke II (Jum'at 15 Mei 1998)

04.00 : Matahari Gladag, dan Benteng dibakar massa. Hari kedua ini perusuh mulai bertindak brutal karena penjarahan dan pembakaran mulai masuk kekampung-kampung sehingga;

09.00 : SMPR (Solidaritas Mahasiwa Peduli Rakyat) di UNS melakukan aksi keprihatinan memperingati enam Mahasiwa Trisakti - Jakarta yang tewas ditembak oleh aparat;

Pada saat yang sama terlihat konvoi kendaraan, kurang lebih tiga puluh kendaraan melewati depan Lokananta menuju slamet riyadi belok kearah barat.

11.00 : SMPR dengan ribuan massa turun ke jalan dan minta untuk bisa bertemu dengan walikota di Balaikota. Setelah diterima dan dialog dengan walikota Massa Mahasiswa pulang kembali ke UNS tanpa membuat keributan sekecil apapun;

13.00 : Sementara pembakaran semakin meluas sepertinya yang dibakar ada yang masih kurang sehingga massa perusuh berputar-putar menuju kesetiap penjuru kota. Massa membuat ketenteraman masyarakat terganggu, sehingga disetiap gang masuk dibuat barikade agar rombongan perusuh tidak memasuki perkampungan dan siskamling tiba-tiba menjadi trend tersendiri;

Aksi jalan kaki yang dilakukan oleh beberapa pelajar (yang rata-rata masih muda sekali) melewati jalur Slamet Riyadi yang kemudian dihadang aparat, kemudian rombongan aksi tersebut bergerak ke utara melewati depan Balai Muhammadiyah kemudian bergerak menuju arah Pasar Legi.

Pembakaran akhirnya menjalar keberbagai wilayah eks Karesidenan Surakarta yaitu Delanggu, Boyolali, dan sukoharjo.

16.00 : Konvoi kendaraan melewati jalan Yosodipuro, sambil mengenakan ikat kepala yang bertuliskan People Power dan membawa bendera merah putih. Menurut informasi salah seorang diantara mereka ada yang membawa bensin untuk membakar.

Kesaksian Dari cerita-cerita saksi mata :

  1. Dalam setiap pelemparan dan pembakaran terdapat seorang yang berwibawa, yang menunjukkan mana-mana yang harus dirusak / dibakar tetapi dilarang menjarah; Leader ini berwibawa, berwajah bersih dan mengendarai motor / mobil;
  2. Aparat keamanan sepertinya tidak berusaha melakukan pencegahan sehingga massa seolah-olah mendapat restu untuk melakukan tindakan anarki ini;
  3. Hari Jumat adik dari Amien Rais, yang bernama Rozak Rois dikejar-kejar oleh orang yang tidak dikenal dan berpakaian preman (Ia dikira Amien Rais).
  4. Didalam rombongan massa yang melakukan perusakan tersebut ada orang-orang yang berada disisi kiri dan kanan (bermotor dan jalan kaki) melarang bagian yang tidak boleh dirusak tempat Ibadah (Gereja), kantor instansi Pemerintah (jangan itu gajinya kecil), atau toko yang dijaga pemuda bertato juga lolos dari amuk massa;

Untuk kelengkapan kronologi ini, informasi yang lain terus kita jadikan masukan.

Home

IndoProtest - https://members.tripod.com/~indoprotest