IndoProtest IndoProtest

To: apakabar@clark.net
From: baratayuda <baratayuda@mailcity.com>
Subject: Klarifikasi

Keramaian di Yogya pada Selasa malam (5 Mei'98) hingga dini hari (Rabu) memang diawali oleh demonstrasi mahasiswa, namun tidak demikian halnya ketika terjadi kerusuhan.

Pada hari Selasa itu terjadi demonstrasi di dua titik aliansi. Pertama, di kampus Atma Jaya (Babarsari / kampus pusat) merupakan aliansi kampus Atma Jaya, IAIN, UPN, ISI, STTNas. Kedua, di kampus Sanata Dharma, aliansi kampus Sanata Dharma, IKIP, UGM, STIPER, Atma Jaya (Mrican). Demonstrasi di Atma Jaya berakhir sekitar pukul 13.00 WIB dengan upacara pengiriman surat tuntutan melalui kantor pos dan pengantaran massa demonstran STTNas dan UPN, sedangkan demonstran ISI, IAIN sebagian ada yang naik bis dan berjalan kaki menuju ke kota (melintasi jl. Solo). Selama demonstrasi berlangsung, aparat keamanan memblokade ujung jalan (pertigaan jl. Solo) dan bersiaga di depan kampus UPN hingga Komplek AU. Praktis demonstrasi hanya berputar-putar di jalan Babarsari. Usai demonstrasi kembali ke komunitas masing-masing sambil "mengevaluasi" dan berkumpul lagi pada malam hari.

Demonstrasi di Sanata Dharma berlangsung hingga sore hari, dan sebagian massa demonstran yang di Atma Jaya ada yang ikut bergabung di sana. Meskipun mengalami penyusutan, tapi massa masih berkerumun silih berganti dengan yang kuliah sore hari dan bersama masyarakat luas. Sejak pagi hari massa demonstran tidak hanya disekeliling kampus, tapi juga sudah membanjiri jalan Gejayan yang termasuk pusat keramaian (pusat pertokoan/jalan kelas II), selain itu kebetulan kampus Sanata Dharma dan IKIP saling berseberangan dengan titik perpotongan jl. Gejayan dan areal itu di keliligi pelbagai kampus dengan jarak sekitar 1-3 km sehingga merupakan basis mahasiswa dan toko-toko yang memfasilitasi kebutuhan mahasiswa termasuk rumah makan dan warung-warung makan tenda di tepi jl. Gejayan (kaki lima) pada malam hari. Selama demonstrasi berlangsung, sisi Selatan yaitu pertigaan Colombo (jalan menuju ke pasar Demangan dan menuju ke jl. Solo atau pusat kota) di blokade, dan sisi Utara juga di jaga ketat. Memasuki malam hari, berdatangan kelompok-kelompok mahasiswa baru bersamaan dengan mulainya massa memecah, "bubar", dan berjalan pulang dalam gerombolan-gerombolan. Pecahan massa besar yang pulang "terbagi" dalam dua poros, berjarak sekitar 1 km dengan areal tengah merupakan pemukiman masyarakat, sama-sama menuju Selatan atau jl. Solo-- suatu garis besar yang membujur Timur-Barat. Nah, dalam perjalanan pulang itu, saat menyatunya masssa mahasiswa dengan masyarakat kebrutalan terjadi. Tiba-tiba massa beringas, banyak kelompok-kelompok masyarakat turut bergabung, dan blokade aparat keamanan sudah tidak ada lagi. Sekitar pukul 21.00 WIB situasi sudah kacau-balau. Massa yang berjalan antara kampus Sanata Dharma dan jl. Solo dalam kebringasan, padahal jalan itu pada malam hari sangat ramai karena dipenuhi pedagang kaki lima dan mahasiswa yang akan makan malam, sekedar berjalan-jalan dll. Saat kerusuhan berlangsung, banyak "keanehan" tiba-tiba bermunculan. Ada kelompok massa yang begitu kuat dan beringas sehingga mampu membongkar-memindah-melempar marka pembatas jalan (jl. Solo) yang terbuat dari beton besar nan kokoh, dan mampu menjungkirbalikan box telpon umum yang terpancang tegak di trotoar, mampu mendorong-mengangkat-melempar gerobak-gerobak pedagang kaki lima.

Setahu penulis, tak ada niat sedikitpun dari massa mahasiswa untuk merugikan masyarakat termasuk menghancurkan gerobak dagangan. Malah sebaliknya, mahasiswa ingin bergabung-menyatu dengan masyarakat untuk sama-sama menyuarakan aspirasi. Nampaknya, yang melakukan tindakan-tindakan penghancuran di motori oleh kelompok "misterius", yaitu suatu kelompok berlabel sipil yang menyusup secara perorangan di massa demonstrasi sejak pagi hari kemudian berdatangan dalam satuan-satuan kelompok pada sore hari dan ikut berjalan dalam keramaian di malam hari. Kelompok itu adalah manusia-manusia berbadan kekar dan berambut cepak. Dan seandainya ada yang tidak berambut cepak, mereka adalah satuan-satuan masyarakat dari kawasan lain yang didatangkan ke areal demonstrasi karena dibayar dan diperintah. Kiranya yang perlu digarisbawahi terhadap semua ini adalah pencidukan aparat keamanan ke kampus-kampus yang dilakukan pada hari Rabu dan Kamis secara serampangan sehingga mengakibatkan banyak mahasiswa yang hilang, tak jelas rimbanya dimana. Atas peristiwa itu, banyak, banyak mahasiswa yang hilang.

Kami adalah Pemilik Sah Republik ini

Catatan: Sebagai refrensi, ingatan baiknya dikembalikan juga pada penyerbuan IAIN Sunan Kalijaga saat kampanye kemarin. Bagaimana suatu keributan kecil -- satu mobil yang baru pulang kampanye GOLKAR memaksa Menwa IAIN untuk mengacungkan dua jari tapi Menwa itu tidak mau lalu dipukuli dan sebagian ada yang lari ke mesjid kampus kemudian dilerai oleh jemaah yang akan shalat -- yang terjadi pada sore hari, kemudian membesar bersama kerumunan masyarakat, lalu sekitar pukul 21.00 Wib datang rombongan massa pendukung GOLKAR padahal situasi telah diamankan Kodim. Kehadiran masyarakat saat itu sekedar ingin tahu dan bercanda-canda, contohnya, saat diberi pengarahan Dandim ada yang nyeletuk; "ahh..., teori. Mengganggu ngga'...?" -- suatu celetukan bergaya plesetan khas Yogya dengan kosa kata diambil dari slogan iklan TV swasta. Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB datang pasukan militer yang langsung melakukan pengepungan, pemukulan, pengejaran, penyiksaan dan pelemparan korban-korban yang terkapar ke dalam 2 truk besar. Bagaimana titik kawasan keributan tiba-tiba menjadi gelap gulita (tanpa penerangan listrik) dan sambungan telpon terputus. Bagaimana tentara-tentara dengan kepala berhelm, senapan menyelempang di bahu belakang, dada depan ditutup fibre glass, tangan kanan memegang besi sepanjang 1 meter berlarian memasuki pelosok-pelosok rumah penduduk sambil membentak-bentak dan mengayunkan besi secara membabi-buta. Dan anehnya, berulangkali peristiwa kerusuhan terjadi di tengah malam (23.00 - 00.02 WIB) dalam keadaan gelap-gulita. 

Saat ini hendak dikirim, demonstrasi di UII (pusat) dan bunderan UGM sedang berlangsung marak. Aparat keamanan memblokade rapat. Masyarakat sekitar turut menyemut di kawasan demonstrasi yang berjarak sekitar 500 meter. Toko-toko banyak yang langsung tutup. Semoga ini kali tidak terjadi pengrusakan.

Home

IndoProtest - https://members.tripod.com/~indoprotest