IndoProtest IndoProtest

From: "ANAK GAUL" kampusreformasi@hotmail.com
Subject: Dari KAMPUS REFORMASI '98 Trisakti

Press Release
STATEMENT SMUT
BISMILLAHIROHMANIROHIM

  1. Kami Segenap Civitas Akademika Trisakti yang berwadah di SMUT mengutuk keras tindakan - tindakan brutal dan immoral aparat keamanan dalam menangani aksi damai mahasiswa Universitas Trisakti pada hari Selasa, 12 Mei 1998. Hal ini terbukti dengan terjadinya penembakan, pemukulan dan pelemparan gas air mata terhadap mahasiswa serta pelecehan seksual terhadap para mahasiswi yang sedang berada di dalam kampus yang mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia dan luka-luka .
  2. Kami semua segenap mahasiswa ,dosen, dan karyawan universitas Trisakti dalam kondisi duka cita yang sangat mendalam atas jatuhnya korban dalam aksi tersebut. Para mahasiswa yang meninggal sampai sekarang baru tercatat, sebagai berikut
    1. Hery Hartanto - FTI
    2. Elang Mulya - FTSP
    3. Hafidin Royan - FTSP
    4. Hedriawan Lesmana - FE

    Kami menjadikan selasa berdarah 12 mei 1998 sebagai hari berkabung nasional atas gugurnya pejuang-pejuang reformasi, serta kampus Trisakti merupakan kampus perjuangan reformasi '98.

  3. Fenomena ini, tidak membuat kami Segenap Civitas Akademika Trisakti menjadi lemah dan surut dalam perjuangan menuntut reformasi total di negara ini serta tetap konsisten dalam derap langkap menuju perbaikan. Dalam beberapa bulan belakangan ini lembaga Eksekutif telah membuat kebijakan-kebijakan yang tidak masuk akal dan mengorbankan kepentingan rakyat banyak. Oleh karena itulah, Kami mendesak agar segera diselenggarakannya Sidang Istimewa MPR untuk memilih lembaga Eksekutif yang lebih mampu untuk menjalankan roda pemerintahan dalam rangka memulihkan kondisi krisis dan membuat sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
  4. Kami menyesali lambatnya tindakan DPR dalam menyikapi krisis bangsa yang mengakibatkan terakumulasinya permasalahan yang ada sehingga merambat dan berkembang luas hingga saat ini.
  5. Kami menuntut mundur Menhankam/Pangab atas tragedi Selasa berdarah 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti dan mendesak Kapolda Metro jaya untuk bertanggunjawab penuh atas perintah penembakan dalam kampus.
  6. Kami Senat Mahasiswa Universitas Trisakti mengecam pernyataan dari Kapolda Bapak Mayjen Pol Hamami Nata yang memutar balikkan fakta dengan mengatakan bahwa mahasiswalah yang memulai tindakan vandalisme. Tetapi pada kenyataannya justru pihak aparatlah memulai tembakan dengan sangat brutal. Tembakan-tembakan tersebut diarahkan kepada mahasiswa yang justru berlarian masuk ke dalam kampus.Bahkan ketua Senat Mahasiswa Universitas Trisakti Saudara Julianto Hendro Cahyono, sempat dirawat karena luka tembak. Tidak benar sama sekali apabila mahasiswa berusaha membakar mobil dan motor polisi, aksi mahasiswa yang kami lakukan berlangsung tertib dan terkendali dengan dukungan ratusan satgas SMUT. Kami memang menguasai jalan S Parman hingga di depan Kantor Walikota Jakarta Barat, tetapi massa tetap dapat Kami kendalikan. Rekan-rekan mahasiswa bahkan sempat membagikan karangan bunga mawar sebagai tanda kedamaian dan ketulusan perjuangan kami.
  7. Kami sangat menyayangkan terjadinya aksi pengerusakan fasilitas umum yang terjadi di wilayah Jakarta khususnya dan di daerah-daerah lainnya di Indonesia pada umumnya. Kami menghimbau masyarakat untuk bersikap lebih hati-hati dan berpikir panjang kembali mengenai dampak-dampak negatif yang dapat timbul dari aksi tersebut. Hal tersebut bukan merupakan aksi keprihatinan yang kami harapkan dalam mendukung perjuangan kami sebagai mahasiswa yang sedang memperjuangkan kepentingan rakyat.
  8. Kami menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus bahu-membahu merapatkan barisan dan memperjuangkan reformasi total sampai terjadi perubahan kearah perbaikan yang diinginkan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Jakarta, 13 Mei 1998

Julianto Hendro Cahyono Ketua SMUT

Home

IndoProtest - https://members.tripod.com/~indoprotest