IndoProtest IndoProtest

From: fim@iname.com
Subject: FIM-B: Mahasiswa Bandung Menduduki Kantor Gubernur dan DPRD

FIM-B: Mahasiswa Bandung Menduduki Kantor Gubernur dan DPRD

Sebagai ungkapan belasungkawa atas gugurnya pahlawan mahasiswa korban rezim Suharto maka kurang lebih lima puluh ribu mahasiswa dan masyarakat Bandung menduduki kantor gubernur dan DPRD JABAR. Dalam aksi damai yang berlangsung sehari penuh ini masa aksi antara lain menuntut turunnya Suharto dan mencantumkan tuntutannya dalam puluhan spanduk yang ditempelkan di atas pintu gerbang gedung DPRD serta menurunkan semua bendera Merah Putih yang ada di sekitar lokasi itu menjadi setengah tiang. Mereka juga menempelkan bunga dukacita di atas pintu gerbang dan menggunakan tempat itu sebagai panggung mimbar bebas. Masa aksi berjanji akan terus melakukan aksinya tanpa henti sampai Suharto turun dari jabatannya.

Hampir semua kampus besar yang ada di Bandung ikut serta dalam aksi besar bersama. Sejak pagi masa sudah berkumpul di kampus masing-masing dan kemudian satu per satu mulai bergerak secara tertib menuju Lapangan Gasibu. Yang menarik dalam aksi ini adalah dukungan masyarakat yang luas. Rakyat Bandung sudah tidak bisa menolerir penindasan rezim dan mulai bersatu menentang rezim penindas. Dukungan langsung rakyat dilakukan dengan ikut hadir dalam aksi dan mengirimkan makanan-minuman serta mengumpulkan dana perjuangan. Bahkan beberapa orang memberikan alamat dan bersedia mendukung perjuangan selanjutnya.

Rakyat Bersatu, Tidak Terkalahkan Sepanjang perjalanan menuju lapangan Gasibu, yel-yel dan nyanyian dari barisan masa tidak henti-hentinya diserukan. Barisan masa yang berjalan dengan tertib diamankan dengan membuat pagar betis. Sepanjang jalan Dago, Suci dan Dipati Ukur padat dengan barisan masa mahasiswa yang bersatu menjadi gelombang arak-arakan yang hanya mungkin disaingi jumlahnya oleh masa kampanye pemilu.

Pada awal kehadiran arak-arakan sekitar jam 11 pagi, masing-masing rombongan melakukan mimbar bebas sendiri-sendiri, tetapi kemudian perlahan-lahan mulai menyatukan diri dan berkumpul di depan gedung DPRD. Jalan Diponegoro dan jalan Suci tertutup sepenuhnya oleh masa aksi. Dengan terjadinya peristiwa ini praktis kegiatan Pemda dan DPRD terhenti. Masa mahasiswa tidak hanya berkumpul di depan gedung tetapi masuk ke setiap ruang DPRD dan menempelkan spanduk-spanduk melalui jendela lantai kedua. Di dalam gedung tidak terlihat anggota DPRD, yang tersisa hanya satpam. Pegawai-pegawai yang berkantor di sekitar situ umumnya menonton aksi dari lantai atas gedung.

Aparat keamanan terlihat santai dan bahkan mendukung aksi mahasiswa dengan menyediakan bis-bis untuk mengangkut mahasiswa yang sedianya akan melakukan long march dari Jatinangor. Mimbar bebas yang berlangsung tertib sampai dengan saat maghrib kemudian di akhiri dengan melakukan shalat bersama dan setelahnya barisan masa berangsur-angsur kembali ke kampus masing-masing. Rombongan terakhir masa yang meninggalkan lokasi tercatat sekitar jam 21.30 menuju kampus UNPAD Dipati Ukur, selanjutnya setiap kampus bersepakat untuk terus melakukan aksi dengan membuat posko aksi. Beberapa perguruan tinggi melaksanakan tahlilan pada malam itu juga serta menginap di kampus.

Home

IndoProtest - https://members.tripod.com/~indoprotest