IndoProtest IndoProtest

Kronologi Penyerangan Massa Aksi
( Surabaya, 19 Mei 1998 )

Rencana Aksi

Massa dari kampus B Universitas Airlangga (Jl. Airlangga) long march lewat depan IRD (Jl. Dharmawangsa) ke kampus A (Jl. Prof. Moestopo) lalu kembali ke kampus B (lewat Jl. Karangmenjangan).

13.00-13.30 : Massa mahasiswa berkumpul di depan rektorat Universitas Airlangga. Setelah massa berkumpul (k.l. 200 orang), Korlap Mursyid memimpin barisan menuju pintu barat kampus (Jl. Dharmawangsa). Massa dijaga oleh barisan satgas yang rapi lalu dengan komando korlap massa dibawa keluar ke Jl. Dharmawangsa. Saat itu massa rakyat banyak menyambut dengan yel-yel "Rakyat Bersatu, Gulingkan Suharto."

13.30-13.45 : Massa mulai memenuhi Jl. Dharmawangsa dan bergerak ke utara.Di pertigaan Dharmawangsa-Airlangga, Komandan Yon Armed Kostrad menghalangi massa dan mengancam Wakorlap (Sutrisno) dengan kata-kata, "Kamu kembali ke kampus, kalau tidak kalian akan dihancurkan oleh pasukan saya." Massa menolak dan Komandan Yon Armed pergi. Korlap dan Wakorlap menenangkan massa.

13.45-14-45 : Massa bergerak sesuai setting acara. Massa terus meneriakkan "Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalahkan,Rakyat Bersatu Gulingkan Suharto" , "Rakyat Pasti Menang." Korlap menggeser massa ke depan IRD RSUD dr Sutomo. Ada 20 personel Armed menghalangi. Korlap mendengar perintah komandan Armed "Halangi massa mati-matian". Korlap langsung menenangkan massa dan menyuruh massa untuk duduk.

14.45-15.30 : Tiba-tiba dari arah SMA 4 dan dari arah kampus A dua truk (nopol 9404 V dan 9409 V)dengan moncong kawat berduri berkecepatan tinggi menabrak kerumunan massa, kemudian berbalik lagi dan menabrak massa lagi. (Perbaikan 20/05/98 16.00: Truk sempat menabrak dua orang demonstran. Keduanya langsung dilempar ke atas truk dan tidak diketahui nasibnya sampai saat ini). Massa yang panik lari ke RSUD, rumah penduduk, dan sebagian lagi ke kampus. Dari truk turun pasukan berbaret coklat berpelindung hitam. Pasukan ini memukuli massa, termasuk mereka yang berusaha lari dengan meloncati pagar besi tajam di depan IRD.

Beberapa orang yang tak sempat lari (diantaranya Jojo, wartawan Suara Airlangga) dikeroyok enam orang dengan pentungan besi. Ada yang langsung diinjak-injak oleh personel militer.

Seorang anggota Medical Rescue (Bayu) yang menjalankan tugas ditabrak sepeda motor trail dan ikut dipukul. Ketika Bayu protes pada komandan personel itu, pemukulan justru berlanjut.

Fotografer koran Inti Jaya (Saleh) dan wartawan harian Kompas (Dodit) yang memfoto dan mencatat kejadian mendapat ancaman acungan pistol.

Seorang mahasiswi FISIP yang tidak berhasil meloncati pagar IRD dan jatuh terduduk di bawah pagar ditodong senapan mesin tepat di dahi dan dimaki-maki, "Babi kamu!!"

Diana Dwi Susanti (Kelompok Aksi Perempuan Surabaya-KAPAS) yang tak bisa loncat pagar karena memakai rok panjang, direnggut jilbabnya sampai lepas.

Penduduk dari kampung Dharmawangsa banyak yang ikut dipukul, bahkan beberapa dikejar sampai masuk ke kampung-kampung.

Dua buah jip putih terbuka (jenis yang dipakai CPM) ikut mengejar massa, sampai ke depan kampus A. >>Personel-personel militer ini banyak yang memperlihatkan perilaku lepas kontrol yang sesuai tanda-tanda pemakai obat bius.<< Beberapa tertawa terbahak-bahak setelah memukul. Ada yang terus-menerus berteriak "Wui-wui" sambil mengayunkan tongkatnya. Ada yang terlalu bersemangat meloncat ke atas truk sampai tersandung dan luka parah (nama Pratu Misran Toto, sekarang dirawat di IRD, diagnosa pendarahan otak).

16.30 Pasukan masih berjaga di depan IRD

Aksi kekejaman terhadap massa ini dikomandani oleh aparat AD yang memakai mobil Taft hijau '82 nopol 4757 V dan Vitara hijau nopol 508 V yang saat itu berada di tempat kejadian.

Menurut laporan saksi mata ada dua peserta aksi diangkut ke truk militer.

Indikasi sementara: Pemukulan ini merupakan shock therapy dan test case untuk aksi tanggal 20. Diperkirakan pasukan yang melakukan pemukulan bukan dari Surabaya melainkan anak buah Prabowo yang sudah memby-pass jalur komando di Kodam Brawijaya.

Data Korban yang dirawat di IRD dr. Sutomo (sampai pukul 17.25)

1. Indah (FMIPA Kimia Unair)
2. Rahma (FISIP Unair)
3. Agung Ramanda (Alumni STKIP Tribuana)
4. C. Anom (FISIP Unair)
5. Anshori (FISIP Unair)
6. Gunantara (FE Unair -wartawan Suara Airlangga)
7. Triono (FE Unair)
8. Joko (FISIP Unair)
9. Rahmat (FISIP Unair)
10. Bambang Teguh (karyawan FE Unair)
11. Rahmat (karyawan RSUD )
12. Dadang (FE Unair)
13. Dodi (Perbanas) - patah tulang
14. Jojo (FKH Unair -wartawan Suara Airlangga)
15. Boni (FE Unair)
16. Heriyanto (FISIP Unair)
17. Sulistyo (FISIP Unair)
18. Setyono (FISIP Unair) - sedang dioperasi

Divisi Advokasi MUPR dan tim ReSist
Surabaya, 19 Mei 1998 18.40 WIB

Home

IndoProtest - https://members.tripod.com/~indoprotest