Kabar dari PIJAR
Kronologi Aksi dan Data Korban Mahasiswa Timor Timur
Sejak Senin 8 Juni lalu, ribuan mahasiswa Timor Timur berdatangan ke Jakarta. Mereka datang dengan agenda demonstrasi di Departemen Luar Negeri RI menuntut agar ada kepastian penyelenggaraan referendum untuk menentukan self determination (penentuan nasib sendiri).
Tekad mereka memang luar biasa. Mahasiswa Timor Timur yang belajar di sejumlah kota Jawa dan Bali berdatangan menggunakan kereta api dengan biaya sendiri. Tak sedikit dari mereka merelakan tv, perhiasan dan motor digadaikan untuk memperoleh dana ke Jakarta. Sayangnya, di Jakarta mereka mendapat perlakuan keji dari aparat keamanan yang memata-matai sejak awal kedatangan hingga pasca demonstrasi. Ketika melakukan unjuk rasa tanggal 12 Juni, mereka mendapat perlakuan keji dan aniaya dari aparat keamanan.
PIJAR Indonesia yang sejak awal konsisten menyuarakan keharusan penentuan nasib sendiri rakyat Maubere, menurunkan tim investigasi untuk memonitor kondisi para demonstran dan meneliti pelanggaran HAM yang mereka dapatkan. Berikut kronologi aktivitas mahasiswa Timor di Jakarta dan data korban insiden 12 Juni 1998 di Departemen Luar Negeri.
Kronologi Aksi Timor Timur Di Departemen Luar Negri
Jumat, 12-juni-1998
Mahasiswa Timor Timur yang berasal dari berbagai kota yaitu Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bali, Bandung, Kediri, dan Jember bergabung untuk melakukan aksi menuntut diadakannya referendum di Timor Timur.
pukul 6.30 pagi mereka berangkat dari titik UI Salemba sebanyak 2000 orang menggunakan 11 bus, dan tiba di Deplu pukul 7.00 dan langsung masuk. Pukul 7.30 tepat aksi dimulai dengan mimbar bebas diisi dengan orasi setiap perwakilan daerah. Orasi dilangsungkan dengan memakai bahasa Portugis, Inggris, Arab, Belanda dan bahasa Tetun, yaitu bahasa daerah Timor Leste. Tak lupa atraksi dan menyanyikan lagu perjuangan Timor Timur. Di antara lagu-lagu perjuangan Timor Leste salah satu lagunya menceritakan tentang kehebatan panglima mereka yaitu Xanana Gusmao. lagu itu adalah pangilan Xanana dihutan. Cuplikan lagunya: (reff) Cairala Xanana / Cairala Xanana / Cairala Xanana / Timor, ria asauwain. Lagu ini membuat seluruh mahasiswa Timor Leste menangis dan menyanyi sambil mengibarkan bendera Fretilin .
Pukul 8.00 pasukan gabungan tiba, terdiri dari baret merah, baret kuning, baret hijau, baret ungu, Brimob dan PHH berjumlah sekitar 200 personil.
Pukul 11.00 aksi diistirahatkan untuk memberi kesempatan mahasiswa muslim untuk sholat.
pukul 12.00 tim logistik datang. Pada saat mereka akan makan, tiba-tiba berdatangan sekitar 500 tentara lagi. Dengan kasar, tentara menendang dan membuang makanan yang sedang mereka makan. Para serdadu meminta mereka untuk keluar saat itu juga dari Deplu. Meski tentara memaksa mereka untuk keluar, namun para demonstran tetap bertahan. Saat itu juga mahasiswa Timor Timur memberikan kesempatan pada wartawan untuk melakukan konfrensi pers. Saat konfrensi pers dilangsungkan, tentara melakukan provokasi dengan memukul dan menendang, tidak peduli apakah korban adalah wanita bahkan wartawan sekalipun. Seorang wanita ditelanjangi karena memakai kaos Fretilin. Di samping mengalami pemukulan dengan tongkat dan popor senapan, ada juga yang ditusuk dengan bayonet. Tindakan aparat yang sangat represif itu menyebabkan hampir seluruh massa terluka. Namun, sesuai kesepakatan, mereka tidak melakukan perlawanan, karena aksi yang mereka lakukan adalah aksi damai.
Pukul 13.30 para mahasiswa Timor dievakuasi dan diangkut oleh bus yang telah disediakan aparat. Mereka lalu dibawa ke kantor Dinas Sosial Budaya. Sesuai kesaksian yang dikumpulkan KdP, di tempat tersebut sudah disiapkan sel khusus untuk manahan mahasiswa Timor timur yang dievakuasi dari Deplu. Para demonstran kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yang laki-laki dibawa ke bumi perkemahan Cibubur dan yang wanita dibawa ke Kedoya.
Sabtu ,13-Juni-1998
Pagi hari mereka dilepaskan, untuk kemudian siang harinya sekitar 700 mahasiswa Timor Timur dipulangkan oleh tentara ke daerah masing-masing melalui stasiun Jatinegara. Sebagian melarikan diri membentuk kelompok sepuluh-sepuluh, pergi ke kampus UI Depok dan sekretariat PMKRI.
Minggu ,14 - Juni-1998
Pukul 20.00 mahasiswa Timor Timur yang ada di UI Depok dievakuasi ke PMKRI karena ada keberatan dari pihak UI mengingat akan ada tes UMPTN hari Senin.
Senin, 15 Juni 1998
Pukul 13.28 sekitar 30 orang delegasi mahasiswa Timor Timur datang ke Komnas Ham. Mereka diterima oleh perwakilan Komnas Ham yaitu Bapak BN. Marbun. Semula, mahasiswa yang masih bertahan (sekitar 400 orang) ingin datang seluruhnya ke Komnas Ham. Tapi mereka tertahan oleh tentara yang melakukan penjagaan di PMKRI. "Jangankan ke Komnas Ham, untuk beli rokok pun tidak bisa keluar" ujar Litu, mahasiswa Timor Timur yang studi di Malang. Tujuan kedatangan mereka ke Komnas Ham adalah untuk mengundang Komnas Ham datang ke PMKRI melihat kondisi mahasiswa Timor Timur yang masih sakit dan luka-luka. Komnas Ham menyatakan bersedia datang pada hari Selasa tanggal 16 Juni 1998. Dialog dengan Komnas Ham selesai pukul 14.15.
Sekitar pukul 14.20 di Komnas Ham tiba rombongan pro integrasi sebanyak 50 orang. Mereka datang untuk melakukan aksi tandingan selama 15 menit. Sebelum rombongan aksi pro integrasi pulang, beberapa mahasiswa Timor Timur sempat menanyakan kepada salah satu dari mereka. Harianto, salah seorang demonstran pro integrasi mengaku preman diskotik KM Kota dan menyebut dirinya sebagai anggota kelompok Herkules. "Habis gimana Bang. Memang kami dibayar, tapi kalau menolak kami bakal dibunuh" ujarnya.
Pukul 16.30 sekitar 35 mahasiswa Timor Timur pulang ke Malang dan sisanya masih bertahan di PMKRI.
Daftar Korban
No.
Nama Korban
Asal
Keadaan
Barang Hilang
1.
Venancio Alves N
Kediri
dipopor senapan
2.
Jeronimo Xavier
idem
idem
3.
Jaime
id
id
4.
Benigna Amaral
id
id
5.
Brigida Soares
id
dirawat di rumah sakit
6.
Edoardo Ximenes
id
id
7.
Fransisco borza
id
id
8.
Nencia Claver
id
id
9.
Agustina Fanceca
id
id
Kalung, anting, tas, dompet beserta isinya
10.
Cipriana de Olievera
Yogyakarta
kena pukul pentungan
dompet dengan uang 65.000 & KTM
11.
Augusio da cosia castro
diinjak-injak serdadu
dompet
12.
Thomas sr Freitas
Bali
kena pukul pentungan
dompet
13.
Cristovao da costa p. martins
Yogyakarta
luka penganiayaan
dompet berisi 40.000 & KTM
14.
Jose Fransisco Magali
Denpasar
lengan ditusuk bayonet
kacamata, gelang dan cincin
15.
Elvis Louis Sonres Maia Tavares
id
ditendang bagian dada
16.
Julio de Assuncao
Yogyakarta
dinjak-injak kepala, badan dan kaki
17.
Fransisco Cruz SG Soares
id
dipukul dan ditendangi dari belakang
18.
Marceana Fonseca C Pinto
id
ditendangi
2 cincin, 4 anting, dan 2 liontin
19.
Marcos Da Cruz
id
id
20.
Lirio Da Fonseca
id
tangan kiri luka ditusuk
21.
Fernando Araujo
id
memar-memar akibat pentungan
22.
Fernando Joao Lay
id
luka-luka penganiayaan
kacamata
23.
Antonio Joao Da Costa
id
id
kaos, bendera Timor Leste dan uang 5.000
24.
Celina M Godinho
id
luka berat
tas pinggang, KTM dan uang 20.000
25.
Florensio Amaral De Jesus
Malang
luka-luka penganiayaan
26.
Carlita S Belo Caminha
Jakarta
luka dalam dijepit serdadu di pintu gerbang
27.
Valerio Garcia
Jember
dada sesak ditendang
28.
Celino Bermarso
Yogyakarta
ditendangi
29.
Hugo Laborlo DJ Alves
Jakarta
dipukul dan dipentungi
30.
Antonio DS Sarmento
Yogyakarta
diculik, diinterogasi sambil dipukuli selama 14 jam
dirampas 360.000 sewaktu interogasi
31.
Eldita Marques
Jember
luka-luka di kaki
baju lengan panjang
32.
Julio M Trimdade
Malang
dikeroyok 4 serdadu
33.
Florencia Freitas
Jember
dipukul dan dipentungi
34.
Aclo C da Gama
Jakarta
dipukuli
35.
Antonio de Limas
Yogyakarta
id
36.
Hugo M Fernandez
id
dipukuli, ditendang dan dipopor senapan
37.
Joaqim dos Santos
Jakarta
luka-luka llengan terjepit pagar
38.
Celestino D Sacramento
Jakarta
dada dipukuli
39.
Armancio Marques
Jakarta
perut dipukul dan ditendangi
40.
Pedro Limenes
Malang
pinggang dipentungi
41.
Elvis de Oliveira
Yogyakarta
kaki memar dipukuli
42.
Domingos
Jakarta
tangan luka-luka
43.
Agustina NN
Jakarta
dirawat di rumah sakit
44.
Lena
Jakarta
id
45.
Maria de Fatima NN
Denpasar
id
46.
Visente
id
kepala diinjak-injak
47.
Ligia
Surabaya
dada dipukul dan diinjak
tas dan sepatu
48.
Constantino
id
kepala luka tembus akibat dipopor; delapan jahitan
49.
Nancia Claver
Kediri
payudara diinjak-injak
50.
Bregida
id
perut diinjak dan dipopor
51.
Maria Fatima Frentes Belo
Denpasar
diinjak-injak dan dipukuli dengan pentungan
52.
Vina
Malang
kaki dipukuli
53.
Benigna Mario
Kediri
dianiaya
54.
Fransisco
id
id
55.
Kamilio Amaran
Malang
luka berat
56.
Karlolino M Cabral
id
diinjak-injak
PIJAR Indonesia -- Pusat Informasi dan Jaringan Aksi Reformasi
Jl. Pedati 104b (RT 007/10) Bidaracina, Jatinegara
Jakarta Timur 13330 INDONESIA
Ph. +62 21 8502636 Email: pijar@ACTIVIST.COM
kdpnet@ACTIVIST.COM
http://www.uni-stuttgart.de/indonesia/pijar
IndoProtest - https://members.tripod.com/~indoprotest